Pengertian Pertolongan pertama
Pertolongan
Pertama adalah:
•
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit
atau cedera atau kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
•
Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang
pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan medis dasar.
Tujuan
pertolongan pertama
1.
Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah
cacat
3. Memberi
rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
1. Patah tulang
Pengertian :
•
Patah
tulang ialah terputusnya
tulang, baik seluruhnya atau sebagian
Penyebab:
•
Adanya
kekerasan dari luar misalnya terpukul, terkena benda keras, tertembak, terjatuh
dsb.
Jenis patah
tulang
1.
Patah tulang tertutup
Tidak ada luka, permukaan kulit tidak rusak/masih
utuh, sehingga bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara.
2. Patah tulang terbuka
Ada luka, permukaan kulit di atasnya rusak,
sehingga bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara. Akan tetapi tulang
yang patah tidak selalu terlihat atau menonjol ke luar.
Patah tulang terbuka memerlukan pertolongan yang lebih cepat karena adanya
resiko infeksi yang cukup besar.
Pembidaian
•
Upaya
untuk menstabilkan dan mengistirahatkan (imobilisasi) bagian yang diduga patah,
keseleo atau cerai sendi.
Tujuan
Pembidaian
- Mencegah pergerakan/pergeseran dari
ujung tulang yang patah.
- Mengurangi terjadinya cedera baru di
sekitar bagian tulang yang patah.
- Memberi istirahat pada anggota badan
yang patah.
- Mengurangi rasa nyeri.
- Mempercepat penyembuhan.
Macam-macam
bidai
- Bidai lurus biasanya terbuat dari kayu
atau bahan lain yang kuat dan ringan.
- Bidai yang dapat dibentuk
Contohnya adalah
- Produk
khusus : bidai tiup dan bidai vakum.
- Barang
umum :
bantal, selimut
3. Bidai traksi
Bervariasi
tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang
terlatih. Khusus, umumnya dipakai
pada patah tulang paha
4. Bidai
improvisasi
Berbagai benda dimanfaatkan sebagai bidai selama
memenuhi aturan umum pembidaian.
Contohnya misalnya: majalah, koran,
karton dan lain- lainnya.
5. Bidai
tubuh
Dalam keadaan tertentu dapat dilakukan pembidaian
dengan memanfaatkan tubuh penderita, misalnya membuat gendongan pada patah
tulang lengan bawah.
Ketentuan umum pembidaian
Walau membidai dengan alat atau cara apapun ada ketentuan yang berlaku pada
semua pembidaian.
- Sedapat mungkin
informasikan rencana tindakan kepada penderita
- Sebelum melakukan imobilisasi, lihat
dan kontrol perdarahan
- Selalu gunting
pakaian sekeliling tempat cedera sebelum imobilisasi sendi. Lepaskan seluruh perhiasan dekat
tempat cedera dan distal dari cedera
- Nilai GSS / PSM
- Siapkan alat-alat selengkapnya
- Jangan berupaya merubah posisi bagian
yang cedera. Upayakan membidai dalam posisi ketika ditemukan
- Jangan berusaha memasukkan bagian
tulang yang patah
- Bidai harus meliputi
dua sendi dari tulang yang patah. Ukur bidai pada anggota badan yang sehat
- Bila cedera pada
sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut. Upayakan juga membidai sendi
distalnya.
- Lapisi bidai dengan bahan yang lunak,
bila memungkinkan.
- Isilah bagian yang kosong antara tubuh
dengan bidai dengan bahan pelapis.
- Ikatan jangan
terlalu keras dan jangan terlalu longgar.
- Ikatan harus cukup
jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak, kemudian sendi atas
dari tulang yang patah.
- Selesai dilakukan
pembidaian,dilakukan pemeriksaan gerakan-sensasi-sirkulasi (GSS)
kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS pertama
- Jangan membidai berlebihan
PERAWATAN LUKA
JIKA TERJADI LUKA
:
1. TEKANAN
LANGSUNG
TEKAN BAGIAN YANG LUKA/BERDARAH UMUMNYA PENDARAHAN
AKAN BERHENTI SEKITAR 5-15 MENIT
KEMUDIAN BERI PENUTUP LUKA YANG TEBAL PADA TEMPAT LUKA
2. ELEVASI
DILAKUKAN JIKA LUKA/PERDARAHAN DI DAERAH/ALAT GERAK
SAJA, YAITU TINGGIKAN LUKA YANG BERDARAH DARI JANTUNG
3. TITIK TEKAN
MENEKAN PEMBULUH NADI DIATAS DAERAH YANG MENGALAMI
PENDARAHAN
0 comments:
Post a Comment